Cara Merawat Ukiran Patung Kayu Yang Benar

Ukiran kayu yang dibuat dengan kayu berkualitas akan menghasilkan ukiran kayu yang mewah dan elegan. Hal ini akan bernilai seni tinggi dan harganyapun mahal. Mengingat hal ini tentu sayang sekali jika dibiarkan begitu saja tanpa dirawat dengan baik. Merawat ukiran kayu dapat dilakukan dengan mudah dan praktis.

Material ukiran kayu jika dibiarkan begitu saja akan mudah menyerap debu, kotoran bahkan minyak. Berbagai hiasan rumah yang berupa ukiran kayu sangat rentan hal tersebut jika tidak dirawat dengan baik. Nah cara melindungi ukiran kayu dapat dilakukan dengan menggunakan poles furniture kayu yang khusus di formulasikan untuk merawat dan melindungi bahan kayu dengan baik. Menggunakan poles furniture kayu sangat mudah aplikasinya. Hal ini dapat dilakukan bahkan oleh tenaga non ahli sekalipun.

Ukiran Kayu

Merawat ukiran kayu dapat dilakukan secara rutin dengan menggunakan furniture polish. Perawatan dengan furniture polish akan memberikan banyak manfaat bagi ukiran kayu, seperti perlindungan terhadap rembesan cairan, paparan sinar matahari dan fleksibilitas serat kayu itu sendiri. Kami merekomendasikan untuk menggunakan poles furniture kayu yang berbahan alami.

Nah berikut ini langkah langkah merawat ukiran kayu menggunakan poles furniture kayu:

  • Jika ukiran kayu sudah kotor dan nampak kusam, amplas ukiran kayu hingga ke sudut sudutnya dengan baik
  • Bersihkan sisa sisa amplasan hingga tidak ada noda tersisa
  • Oleskan poles furniture kayu dengan bahan alami secara tipis merata menggunakan kuas atau menggunakan kain lap bersih
  • Gosok dengan kain lap tersebut hingga ukiran kayu nampak bersih, warnanya menawan serta tidak lengket
  • Lakukan perawatan menggunakan poles furniture kayu secara berkala

Jenis Kayu Terbaik Untuk Seni Pahat

Pilih jenis kayu untuk dibuat ukiran yang paling tepat. Selain mempengaruhi hasil akhir ukiran, proses pengukiran juga memerlukan persyaratan khusus agar kayu yang diukir mudah dan tidak rusak.

Material kayu memiliki fungsi yang sangat beragam. Material kayu banyak digunakan untuk furniture, konstruksi bangunan, hingga alat musik. Keberadaannya bukan hanya memberikan dukungan secara fungsional namun juga bisa memberikan sentuhan estetika. Produk yang menggunakan kayu seperti lantai kayu hingga lemari kayu akan memberikan kesan tersendiri yang berbeda dengan kesan yang ditampilkan material lainnya. Banyak pula produk kayu yang tampil dengan berbagai ukiran menarik. Ukiran memang menjadi salah satu bentuk optimalisasi kayu sebagai benda seni.

Namun demikian, tidak semua jenis kayu bisa dibuat ukiran. Kayu-kayu yang terlampau keras, mudah retak, dan memiliki banyak mata kayu bukan termasuk jenis kayu untuk dibuat ukiran. Hanya jenis kayu tertentu seperti jenis kayu untuk dibuat ukiran berikut ini yang bisa digunakan.

Lima Jenis Kayu Untuk Dibuat Ukiran Yang Bagus

  1. Kayu Jati.Kayu jati adalah jenis kayu untuk dibuat ukiran yang paling banyak diminati oleh para pengrajin kayu. Hal ini disebabkan karena karakternya yang kuat, awet, dan tahan lama. Secara estetika kayu jati juga unggul karena memiliki serat kayu yang menarik.
  2. Kayu Cendana. Sebagaimana kayu jati, kayu cendana juga sangat disukai oleh para pengrajin kayu. Namun demikian harganya yang mahal seringkali membuat para pengrajin enggan menggunakannya. Keunggulan kayu cendana yang paling menonjol adalah aromanya yang wangi.
  3. Kayu Balsa. Kayu Balsa mungkin tidak begitu dikenal masyarakat awam sebagaimana keempat kayu lainnya. Namun, banyak pengrajin kayu yang telah menggunakan kayu ini. Kayu balsa memiliki tekstur yang lembut, warna putih keabu-abuan yang menarik, serta berserat lurus.
  4. Kayu Mahoni.Jenis kayu untuk dibuat ukiran yang direkomendasikan selanjutnya adalah kayu Mahoni. Kayu ini banyak digunakan untuk membuat produk ukiran karena memiliki serat yang padat dan mata kayu yang sangat sedikit.
  5. Kayu Eboni.Dibanding keempat kayu lainnya, kayu eboni lebih sulit diukir karena sifatnya yang keras. Namun, penampilannya yang unik tetap menjadikannya sebagai pilihan kayu untuk dibuat ukiran bagi para pengrajin.

Demikian artikel mengenai Jenis Kayu Terbaik Untuk Seni Pahat, Anda dapat miliki berbagai aneka patung bercita rasa seni tinggi untuk memperindah ruangan anda.

Mengenal Jenis Dan Fungsi Patung

Sejauh ini berdasarkan pengertian dan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa karya seni patung memiliki media dan teknik yang luas. Berbagai hal dapat menjadi aspek pendukung dalam terciptanya karya seni patung. Perwujudan patung juga ternyata beragam, apa saja jenis-jenisnya?

Jenis-Jenis Patung

Secara umum patung dapat dibedakan melalui perwujudan atau bentuknya menjadi dua macam, yaitu:

Jenis Patung Berdasarkan Perwujudan / Bentuknya

  1. Patung figuratif (realis/representatif). Berarti patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam, seperti manusia, binatang dan tumbuhan. Dapat dikatakan patung ini nyata dalam perwujudannya dan tidak hanya abstrak atau mengawang-awang. Contoh: patung pahlawan, patung macan, dsb.
  2. Patung nonfiguratif (imajinatif/nonrepresentatif). Adalah patung yang tidak meniru alam, terlepas dari wujud-wujud tiruan yang ada di alam. Patung ini perwujudannya tidak nyata dan bersifat abstrak, seperti: patung abstrak geometris, patung berupa bentuk silinder runcing sebagai simbol bambu runcing, dsb.

Fungsi Seni Patung

Beberapa fungsi seni patung adalah sebagai berikut:

  1. Patung Dekorasi. Berfungsi untuk memperindah suatu ruangan atau lingkungan eksterior.
  2. Patung Monumen, Dibuat untuk mengenang jasa tokoh atau kelompok tertentu, seperti sosok pahlawan suatu negara atau memperingati peristiwa bersejarah.
  3. Patung Kerajinan. Merupakan patung yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga dapat diminati untuk dibeli berdasarkan berbagai kebutuhan umum yang tidak spesifik.
  4. Patung Arsitektur, dibuat untuk menunjang atau melengkapi kontruksi suatu bangunan sehingga lebih terpadu dan harmonis dengan desain arsitektur yang telah dirancang.
  5. Patung Seni (fineart). Patung seni atau seni murni dibuat hanya untuk kepentingan estetis dan dapat menjadi sangat eskperimental bentuknya (seni tidak selalu indah).
  6. Patung Religi. Bagi beberapa agama dan kepercayaan patung memiliki unsur dan makna religius dan digunakan sebagai sarana beribadah.

Bahan dan Alat Seni Patung

Bahan yang dapat digunakan untuk membuat seni patung sangat beragam, namun secara umum bahan seni patung dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Bahan Seni Patung

  1. Bahan Lunak. Bahan lunak yang memiliki masa atau volume dapat digunakan untuk membuat patung, seperti: tanah liat, lilin, clay, hingga ke bahan khas atau alternatif seperti: sabun, dsb.
  2. Bahan Sedang. Bahan yang tidak lunak dan tidak keras, misalnya: kayu randu, kayu mahoni, kayu waru dan kayu yang tidak terlalu keras lainnya.
  3. Bahan Keras. Bahan keras dapat berupa batu atau kayu yang lebih keras, contohnya adalah: batu marmer (pualam), batu granit, batu andesit, kayu jati, kayu ulin, kayu sonokeling.
  4. Bahan Cor. Bahan cor adalah bahan yang cair, serbuk atau tidak padat, namun dapat menjadi keras dalam waktu tertentu atau ketika diproses lebih lanjut. Bahan cor meliputi: Semen, pasir, gips, logam, emas, timah, bahan kimia: resin, fiber, dll.

Alat Seni Patung

Peralatan yang diperlukan untuk membuat patung sangat bergantung pada bahan dan teknik yang akan digunakan. Alat-alat yang biasa digunakan pada patung adalah sebagai berikut:

  1. Pahat. Digunakan untuk bahan sedang atau keras untuk memahat atau mengurangi bahan keras sehingga membentuk objek yang yang diinginkan. Pahat terbuat dari logam keras yang tajam, tersedia dalam berbagai mata pisau, digunakan dengan cara memalu pahat pada bahan patung.
  2. Butsir. Butsir adalah semacam pisau/alat sudip untuk mengukir bahan lunak. Biasanya butsir terbuat dari kayu atau memiliki mata logam yang tumpul. Ada juga butsir yang bermatakan kawat, untuk memudahkan pembentukan bahan lunak.
  3. Alat Las. Sudah jelas untuk membentuk logam secara langsung (tanpa mencairkannya) diperlukan alat las agar dapat menyusun logam, sesuai dengan keinginan kita.
  4. Meja Putar. Berupa meja bundar yang dapat berputar ke segala arah. Fungsinya untuk lebih mudah melihat dan mengontrol bentuk patung dari berbagai arah tanpa harus bergerak mengintari patung.
  5. Palu. Palu digunakan untuk memukul pahat.­
  6. Tang. Ketika membuat patung yang memerlukan rangka kawat, maka alat ini sangat dibutuhkan untuk mebengkokan dan meluruskan kawat sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

Teknik Seni Patung

  1. Teknik Pahat. Merupakan teknik untuk mengurangi bahan menggunakan benturan benda keras (alat pahat) terhadap bahan patung yang diolah. Selain alat pahat, palu juga diperlukan untuk membenturkan pahat pada bahan patung.
  2. Teknik Butsir. Butsir adalah teknik yang membentuk bahan lunak dengan mengurangi bahan menggunakan alat butsir dan menambahkan bahan jika diperlukan. Butsir biasa digunakan untuk mengolah bahan lunak seperti tanah liat, lilin atau modeling clay.
  3. Teknik Las. Yaitu membuat karya patung dengan cara menggabungkan bahan ke bahan yang lain untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Teknik las digunakan untuk menggabungkan bahan logam dan merakitnya menjadi bentuk tertentu.
  4. Teknik Cor. Membuat karya seni dengan membuat cetakannya terlebih dahulu, lalu bahan adonan cor dituangkan kedalam cetakan, sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan (sesuai dengan bentuk cetakan).
  5. Teknik Cetak. Seperti teknik cor, cetakan dibuat terlebih dahulu, namun bahan tidak harus dicor atau dituangkan, bahan lunak atau sedang dapat langsung dijepit menggunakan cetakan Bivalve yang memiliki dua sisi simetris seperti kerang.

Simpulan

Seni patung adalah karya seni rupa 3d yang diciptakan dengan membentuk bahan bervolume yang dapat berupa bahan lunak, sedang dan keras dengan cara substraktif yang berarti mengurangi bahan seperti dipahat dan dipotong atau dengan cara aditif, yang berarti menambahkan bahan seperti mengecor dan mencetak.

Berdasarkan wujudnya, jenis patung dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu 1. Figuratif, yang menirukan alam seperti wujud manusia, hewan dan tumbuhan. 2. Nonfiguratif, yaitu tidak menirukan alam dan memiliki bentuk abstrak.

Patung memiliki fungsi yang beragam, dari fungsi religius dan spiritual untuk agama dan kebudayaan tertentu, hingga ke dekorasi dan komoditi untuk dijual.

Berbagai teknik dan alat yang digunakan sangat tergantung pada bahan yang digunakan untuk membuat patung. Misalnya, alat pahat digunakan untuk teknik pahat menggunakan bahan sedang atau keras atau alat sudip/butsir digunakan untuk membentuk tanah liat dan bahan lunak lainnya.